
Filipina — Dua mahasiswa Program Studi Magister Ekonomi Pertanian (MEP) UGM terpilih sebagai delegasi untuk mengikuti HIRAYA Short-Term Exchange Program 2025 yang diselenggarakan oleh University of the Philippines (UP). Program pertukaran singkat ini dirancang untuk memperkuat pengalaman pendidikan internasional melalui kolaborasi lintas budaya dan akademik. Tema utama HIRAYA adalah “Honing an Inclusive and Socially Responsive Internationalization Program,” yang menekankan pendekatan pendidikan tinggi yang inklusif dan responsif terhadap isu sosial .
Selama masa program, para peserta mengikuti rangkaian kegiatan di berbagai wilayah Filipina seperti Manila, Batangas, dan Bicol. Beberapa diantaranya yaitu eksplorasi budaya Filipina, termasuk pembelajaran aksara kuno Baybayin, kuliner khas seperti Halo-Halo, dan festival tradisional. Mahasiswa juga dibekali pengetahuan mengenai resiliensi komunitas melalui workshop dan kunjungan pendidikan, seperti ke University of the Philippines Resilience Institute (UPRI), museum, kantor pemerintahan, hingga pelatihan yang melibatkan simulasi edukatif terkait pengurangan risiko bencana. Kegiatan penguatan masyarakat diajarkan melalui melalui pelatihan design thingking dan pemberdayaan komunitas bersama organisasi Gawad Kalinga di Batangas. Adapun sesi terakhir mengenai modul pertanian berkelanjutan, mencakup pertanian organik, apiculture (ternak lebah tanpa sengat), pengolahan cokelat, dan penanaman mangrove di Central Bicol State University of Agriculture (CBSUA) .

Informasi membanggakan lainnya, salah satu delegasi MEP yaitu Ulin Nuha Diah Wulandari berhasil meraih penghargaan Best Community Empowerment Proposal untuk karyanya berjudul “Threadcycle: Weaving Waste into Worth by Community Initiative”. Proposal tersebut mengusung konsep ekonomi sirkular dalam pengelolaan limbah tekstil yang berfokus pada pemberdayaan komunitas lokal .
Prestasi ini menunjukkan komitmen kuat mahasiswa Prodi MEP UGM dalam mendorong perubahan sosial melalui inovasi dan kolaborasi global, sekaligus mempertegas kontribusi mereka terhadap pencapaian Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs): khususnya SDG 4 (Pendidikan Berkualitas), SDG 11 (Kota & Komunitas Berkelanjutan), dan SDG 17 (Kemitraan untuk Tujuan).