Pertanian merupakan satu kesatuan utuh yang berperan sebagai salah satu pondasi utama perekonomian nasional, sehingga ekosistem hulu hingga hilirnya harus dibangun dengan baik. Besarnya peran yang dimiliki oleh sektor pertanian menuntut banyaknya jumlah tenaga kerja yang bergerak di dalamnya. Dr. Idha Widi Arsanti, S.P., M.P. dalam Kuliah Tamu Kapita Selekta Jilid 4 yang dilaksanakan pada Senin, 17 April 2023 memberikan kuliah “Ekosistem Kewirausahaan Petani Milenial” dengan tujuan menarik perhatian kaum milenial untuk tertarik terjun di bidang pertanian. Perspektif akan dunia pertanian pada kaum milenial haruslah diubah agar semakin banyak generasi penerus bangsa yang tertarik untuk terjun langsung sebagai upaya regenerasi petani. Peningkatan partisipasi generasi muda terutama di era digital diharapkan dapat menjadi pilar terciptanya para petani yang bernilai, berpengetahuan, memiliki keahlian serta keterampilan di masa mendatang. 

Maka dari itu, Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementrian Pertanian melakukan berbagai upaya seperti pembinaan berupa bimbingan pelatihan dari hulu hingga hilir. Selain itu, berbagai kebijakan juga diterapkan guna mendorong tumbuhnya petani milenial, diantaranya dengan menumbuhkan kelompok pengusaha petani milenial yang menjadi penggerak daerah, hingga pendampingan usaha dengan mempermudah perizinan – pemasaran bagi wirausaha. Lebih lanjut, Kementan melalui program YESS membuka proyek kewirausahaan yang mengajak generasi milenial untuk mengembangkan kewirausahaan dan ketenagakerjaan berbasis lokal, seperti di Kab. Pacitan (Jawa Timur) dan Kab. Cianjur (Jawa Barat).

Keberhasilan program yang dicanangkan akan berdampak positif terhadap ekosistem wirausaha, dikarenakan jumlah tenaga kerja ahli yang bergerak di bidang pertanian terpenuhi dan saling bekerjasama untuk membangun kemitraan yang strategis sehingga memberikan manfaat bagi konsumen. Sebagai penutup, Idha menyampaikan bahwa program kewirausahaan ini dapat menjadi salah satu kunci terciptanya lapangan kerja yang tentunya memberikan hasil yang baik terhadap ketahanan pangan dan ekonomi bangsa. 

Program Studi Magister Ekonomi Pertanian menyelenggarakan kuliah tamu Kapita Selekta #2 dengan tema Pengembangan Model Kemitraan Agribisnis Hortikultura pada tanggal 27 Maret 2023. Yuli Sri Wilanti, S.Pi., M.P. yang saat ini menjabat sebagai Asisten Deputi Pengembangan Agribisnis Hortikultura Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian turut hadir secara daring dan menjadi pemateri dalam kuliah tamu tersebut. Kuliah Tamu Kapita Selekta dimoderatori oleh Dr. Hani Perwitasari, S.P., M.Sc. (Dosen Pengampu Mata Kuliah Kapita Selekta).

Yuli Sri Wilanti, S.Pi., M.P.  menyampaikan bahwa Sektor Pertanian masih berperan penting dalam perekonomian Indonesia. Adapun Sub Sektor Hortikultura mempunyai potensi untuk didorong dalam rangka meningkatkan kesejahteraan petani, meningkatkan ekspor, meningkatkan ekonomi daerah dan ekonomi nasional. Di samping itu, desa-desa yang ada di Indonesia juga memiliki potensi besar untuk dikembangan karena sebanyak 82,77% penduduk desa bekerja di sektor pertanian. Namun, terdapat permasalahan ekonomi di desa seperti rendahnya skala ekonomi, lemahnya akses pasar, jalur distribusi yang panjang, rendahnya sarana pasca panen, dan adanya kesulitan permodalan. Selain itu, petani hortikultura masih mengalami kesulitan untuk menyesuaikan produksi dengan kebutuhan pasar (mismatch antara supply dan demand), sulit mengakses modal, mendapat pendampingan yang terbatas, kelemahan peran kelembagaan, dan masalah rantai pasok yang belum efisien.

Solusi dari berbagai permasalahan tersebut salah satunya yaitu dengan pengembangan Program Closed Loop yang merupakan model kemitraan agribisnis dari hulu hingga hilir dengan melibatkan multi stakeholder dan dikembangkan dalam ekosistem berbasis digital, good agriculture practice (GAP), sistem distribusi yang baik, serta memungkinkan keterjaminan pasar/harga yang bersaing oleh off-taker. Program ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas dan pendapatan petani, memberikan pendampingan kepada petani dari proses budidaya hingga pascapanen, menjamin kepastian pasar, dan mampu menjaga stabilitas pasokan dan harga sehingga besaran inflasi terjaga.

Pada akhir acara, Yuli Sri Wilanti, S.Pi., M.P. juga menyampaikan harapan agar generasi muda lebih tertarik untuk terjun ke bidang pertanian dan menjadi petani milenial. 

Informasi lebih lanjut mengenai program ini dapat dilihat pada Buku pintar Closed Loop berikut: http://bit.ly/BukuPintarCL