
Yogyakarta – Kabar membanggakan kembali datang dari Program Studi Magister Ekonomi Pertanian (MEP) UGM. Mahdaviqia Darmawan, mahasiswa MEP, berhasil meraih Juara 1 Lomba Inovasi Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) yang diselenggarakan oleh Fakultas Teknologi Pertanian UGM bekerja sama dengan PT Agrinas Pangan Nusantara (BUMN).
Kompetisi ini menjadi ajang bagi mahasiswa untuk mengembangkan ide dan karya inovatif dalam bidang mekanisasi pertanian. Melalui kreativitas dan ketekunan, Mahdaviqia mampu menghadirkan solusi yang dinilai memberikan kontribusi nyata bagi pengembangan pertanian modern di Indonesia. Prestasi ini sekaligus menjadi bukti komitmen mahasiswa MEP UGM dalam mendukung transformasi pertanian menuju arah yang lebih maju, mandiri, dan berkelanjutan. Keberhasilan Mahdaviqia juga selaras dengan visi program studi dalam mendorong lahirnya generasi muda yang inovatif, kritis, dan berdaya saing global.
Mekanisasi dan inovasi teknologi menjadi tonggak utama transformasi pertanian di era modern. Kehadiran alat dan teknologi inovatif tidak hanya berfungsi untuk meningkatkan efisiensi produksi, tetapi juga membuka peluang terciptanya sistem pertanian yang inklusif dalam memastikan kesetaraan akses pertanian serta berkelanjutan, dengan tetap memperhatikan aspek lingkungan dan kesejahteraan sosial. Sementara itu, inovasi teknologi menghadirkan solusi cerdas dalam mengatasi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan lahan, perubahan iklim, hingga kebutuhan akan ketahanan pangan. Kombinasi keduanya menjadikan pertanian bukan hanya sektor produksi, tetapi juga pusat inovasi yang mampu menopang perekonomian nasional sekaligus menjaga keberlanjutan sumber daya alam.
Pencapaian ini diharapkan tidak hanya menjadi kebanggaan pribadi, tetapi juga dapat menginspirasi mahasiswa lain untuk terus berkarya, berinovasi, dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Keberhasilan Mahdaviqia Darmawan menegaskan peran mahasiswa MEP UGM dalam menghadirkan inovasi pertanian yang relevan dengan tantangan zaman sekaligus mendukung agenda ketahanan pangan nasional.